Langsung ke konten utama

[OPINI] Pemanfaatan Coffee Shop sebagai Sarana Pengembangan Kreativitas

 Pemanfaatan Coffee Shop sebagai Sarana Pengembangan Kreativitas


Sumber: hipwee.com

Kedai kopi atau coffee shop adalah latar yang inspiratif untuk membuat konten. Tempat ini tidak hanya menyediakan kopi yang nikmat tetapi juga atmosfer yang kreatif untuk menyalurkan imajinasi dengan konektivitasnya dan kreativitasnya. Sering kali coffee shop menjadi tempat pertemuan bagi kawula muda untuk berkumpul, bekerja, atau bersantai sambil menikmati suasana yang nyaman.

Content creator menjadikan coffee shop untuk meningkatkan kreativitasnya mengenai  konten review makanan, kopi, dan suasana untuk dijadikan sebagai  konten media sosial. Pengunjung lebih memilih coffee shop sebagai tempat untuk membuat konten karena, coffee shop memberikan banyak fasilitas yang dibutuhkan oleh content creator.

Hal tersebut Berbanding terbalik dengan perpustakaan yang memberikan fasilitas seperti tempat yang tenang, luas, dan mempunyai banyak sumber ilmu pengetahuan dari berbagai ahli. Pengunjung yang ingin berkegiatan dan menikmati berbagai fasilitas di dalam perpustakaan tidak dikenakan biaya sedikit pun. Namun, berbeda dengan coffee shop.

Perpustakaan tidak bisa dijadikan tempat untuk membuat konten, berkumpul, dan bersantai.Perpustakaan secara tegas melarang para pengunjungnya untuk membuat kebisingan dan mengganggu konsentrasi pengunjung lainnya. Karena itu, banyak orang lebih memilih menunjungi kedai kopi dibanding perpustakaan. Mereka rela merogoh kocek lebih guna mendapatkan suasana yang lebih nyaman dan fasilitas yang beragam. Selain itu, aturan yang diberlakukan di coffee shop juga lebih sedikit dan fleksibel.

Namun, sebagian anak muda menilai bahwa kebiasaan menghabiskan waktu di coffee shop bisa membawa dampak negatif, seperti buang-buang uang dan ketergantungan pada lingkungan luar. Meskipun coffee shop bisa memberikan suasana yang menyenangkan, terlalu sering mengandalkannya untuk bekerja atau berkumpul bisa mengganggu fokus dan efisiensi dalam melakukan kegiatan.

Padahal, suasana coffee shop dapat memberikan ruang untuk berkegiatan yang nyaman dan memiliki fasilitas yang lengkap, seperti mushola, smooking room, private room, dan Wi-Fi. Banyak orang lebih memilih melakukan kegiatan belajar dan bekerja di coffee shop karena di masa kini aktivitas pembelajaran seperti mencari sumber atau referensi tidak harus dilakukan di perpustakaan. Cukup dengan menggunakan internet, semua sudah bisa diakses dan dipelajari.

Sebagian coffee shop sudah menyediakan perpustakaan mini untuk mencari sumber referensi dan didukung oleh perangkat teknologi canggih di masa modern ini, membuat pengunjung coffee shop bisa fokus pada tugas-tugas yang sudah menanti. Apalagi tersedianya koneksi Wi-Fi gratis dapat menjadi nilai plus dan menciptakan atmosfer produktif untuk mencapai hasil maksimal. Tempat ini juga memicu inspirasi untuk membuat konten yang beragam, mulai dari foto-foto Instagram, vlog, hingga tulisan blog yang menarik.

Namun, coffee shop sudah banyak ditemukan di kota Bandung. Sebanyak sepuluh ribu coffee shop yang tersebar hampir di segala penjuru ini memiliki suasana (ambience), makanan, dan minuman yang unik serta inovatif. Berbeda dengan perpustakaan yang hanya memiliki 11 cabang di kota Bandung. Hal ini sebanding dengan jumlah banyaknya pengunjung yang lebih memilih coffee shop untuk dijadikan tempat untuk melakukan kegiatan.

Dengan suasana yang unik, coffee shop seolah memberikan fasilitas untuk mengekspresikan diri dan menarik perhatian publik melalui karya-karya kreatif dari pengunjung. Gaya hidup di coffee shop juga menunjukkan aspek kreatif dan ekspresif. Anak-anak muda yang berkunjung sering kali membawa laptop, tablet, sketch book, atau alat tulis untuk mengekspresikan ide-ide kreatif mereka.

Namun Gaya hidup di coffee shop mencerminkan adaptasi para pengunjung terhadap perubahan sosial dan kebiasaan baru yang memiliki manfaat signifikan dalam aspek sosial dan budaya. Selain itu, coffee shop juga cocok bagi para kawula muda untuk memulai bisnis mengenai kopi. Hal tersebut merupakan awal yang baik untuk terus melahirkan karya dan prestasi. (Samiaji Bagja Pratama, 10080022106)

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

[RESENSI] Bijak Bermedia Sosial Lewat Film Budi Pekerti

  Bijak Bermedia Sosial Lewat Film Budi Pekerti Sumber: Wikipedia Judul Film        : Budi Pekerti Sutradara          : Wregas Bhanuteja Produksi           : Rekata Studio, Kaninga Pictures Pemain               : Inne Febriyanti, Dwi Sasono, Prilly Latuconsia, Angga Yunanda Bahasa             : Bahasa Indonesia dan Bahasa Jawa Durasi               : 1 jam 50 menit Tanggal Rilis    : 2 November 2023   Mengunggah video singkat di media sosial seolah menjadi hal yang lumrah dilakukan masyarakat. Sayangnya, aksi ini kerap kali menjadi bumerang bagi pihak-pihak yang terlibat dalam video. Ujaran kebencian tak segan dilayangkan ketika isi...

[SIARAN PERS] Grand Opening LSD Coffee 2.0, Sukses Menarik Perhatian Para Gen-Z

  Grand Opening LSD Coffee 2.0, Sukses Menarik Perhatian Para Gen-Z Long Steady Distance Coffee resmi membuka rumah keduanya di Jalan Cilaki dengan suasana homey dan menggunakan konsep cantik open bar. Bandung, 27 September 2023. Long Steady Distance Coffee dengan bangga membuka cabang keduanya di Jalan Cilaki, Bandung setelah sukses menarik perhatian para pengunjung di cabang pertamanya yang terletak di Jalan Pandu. Pemilik atau owner dari LSD Coffee, Noel Pradipta mengatakan,“Setelah hampir dua tahun rumah pertama LSD Coffee berdiri, saya memutuskan untuk melebarkan sayap ke daerah Cilaki Bandung. Biar vibesnya lebih adem dan asri gitu ”. Hal tersebut diungkap saat Grand Opening LSD 2.0 Rumah kedua dari LSD Coffee ini memanfaatkan rumah jadul dengan suasana yang sangat homey ditambah dengan pekarangan rumah yang asri menjadi salah satu daya tarik tersendiri untuk para pengunjung yang datang. Pada pembukaan rumah keduany...

[SURAT RESMI] Undangan Narasumber Talkshow "Nongkrong Lancar, Masa Depan Terancam”

Sumber : https://waspada.co.id/2022/04/bikin-bangga-maudy-ayunda-dipercaya-sebagai-jubir-g20-indonesia-masuk-daftar-30-forbes-asia/